TEMPO.CO.Tangerang- Vera, 31 tahun, pedagang ikan laut yang membuka usaha persis di samping usaha jahit dan permak levis Duta Konveksi milik Muhammad Choir (MC) 32 tahun tak menyangka Mas Choir yang dikenalnya baik dan ramah itu diduga seorang teroris.
Vera adalah saksi mata penangkapan MC dan istrinya, perempuan bercadar asal Sukabumi yang baru dinikahi tiga bulan itu. Selain MC dan istrinya, orang yang tinggal bersama MC, Ghofar (GF), diciduk.
Baca juga: Densus 88 Cokok Karyawan Kebab Diduga Teroris Kunciran
Ketiganya dicokok dari tempat usaha jahit seragam sekolah, baju olahraga dan permak levis di jalan Gempol Raya Kelurahan Kunciran Kecamatan Pinang Kota Tangerang Rabu, 16 Mei 2018.
Baca Juga:
"Saat polisi datang saya sedang ngobrol sama istri Mas Choir. Mas Choir masih di atas motor dia persis di belakang saya dan si teteh di depan saya, lehernya ditempel pistol polisi, sampai-sampai saya gemetaran," kata Vera kepada Tempo ditemui di lokasi penangkapan Rabu malam.
Tak ada perlawanan, tapi Choir sempat terjatuh dari sepeda motor. "Hanya terdengar suara tembakan ke atas dan suara ampun, ampun dari mulut Choir," tutur Vera.
Vera memastikan Choir membuka usaha di kontrakan berolling door oranye itu lebih dari satu tahun.
"Lebih dulu dia ketimbang saya. Choir itu baik istrinya juga kerap ngobrol walaupun saya belum pernah melihat wajahnya karena bercadar tapi mau bersalaman,"kata Vera.
Istri Choir juga sedang berkeinginan cepat-cepat punya momongan. "Saya sarankan minum sari kurma biar lekas hamil," kata Vera.
Vera mengatakan sepekan lalu Choir pergi ke Sukabumi, "Katanya sih naik gunung bawa tas ransel besar di punggung, pulang ke sini bareng istrinya," kata Vera.
Meskipun sudah tiga bulan menikah, si istri tidak setiap hari bersama Choir. "Kalau ke sini sebulan sekali, istrinya lebih banyak di kampung halaman, Sukabumi," kata Vera.
Kata kunci Sukabumi ini rupanya cocok dengan informasi Timtindak Densus 88 Mabes Polri yang menyebutkan bahwa CH ini
merupakan jaringan JAD yang melakukan Idad dan pelatihan semi militer di Sukabumi dalam rangka perencanaan amaliyah jaringan JAD Jabodetabek.
Berdua dengan GF, MC merencanakan amaliah di sejumlah mako / pos polisi di wilayah Bogor, Bandung, Jakarta dan Mako Brimob Kelapa Dua Depok dengan sistem hit and run menggunakan senjata, panah yg busurnya dilengkapi bom di ujungnya dan pisau komando.
Barang bukti sasaran anak panah juga ditemukan polisi di rumah AN terduga teroris yang sehari-hari sebagai tukang kebab. Dia dicokok selang satu jam dari penangkapan MC dan GF serta istri MC. A diamankan dari rumah di Perumahan Kunciran Mas Permai, satu kilometer jaraknya dari lokasi penangkapan MC di jalan Gempol Raya Kunciran.
Pemantauan Intelijen selama 4 bulan terhadap kelompok MC cs ini didapat yakni adanya aktivitas perencanaan amaliyah teroris dengan berbagai persiapan-persiapan seperti pengumpulan bahan peledak, pembelian panah, idad dan pelatihan semi militer di sejumlah lokasi di Sukabumi dan Cileungsi Bekasi.